12.07
remaja HEBAT
MEDAN - Pengumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 Jalur Undangan pada 18 Mei 2011 kemarin, memberikan kebahagiaan bagi calon mahasiswa yang dinyatakan lulus, namun demikian juga menyisakan kekecewaan bagi calon mahasiswa yang tidak diterima melalui jalur tersebut.
"Ya yang jelas saya sangat kecewa dan sedih tidak bisa lulus jalur undangan tersebut, karena apa yang saya inginkan tidak bisa tercapai," ungkap M. Fadhillah, alumni dari SMAN 8 Medan, pagi ini.
Padahal menurut Fadhil, dalam jalur undangan tersebut dirinya mengambil tiga program studi di Universitas Sumatera Utara (USU) yaitu Ilmu Hukum, Ekonomi Pembangunan dan Ilmu Administrasi Negara, dan prodi yang sama di Universitas Padjajaran, namun dari ketiga prodi di dua perguruan tinggi tersebut tidak satu pun yang diterima.
Fadhil menyebutkan, yang membuat dirinya lebih kecewa lagi, saat mengetahui temannya yang selama ini berada pada peringkat 8 di kelas dinyatakan lulus melalui jalur tersebut, sedangkan dirinya yang berada di peringkat 5 malah tidak lulus, padahal dalam seleksi tersebut yang dilihat adalah nilai rapot dan ranking kelas.
"Saya bingung dan kecewa, kok teman saya yang ranking 8 bisa lulus. Saya yang ranking lima kok tidak lulus. Bahkan teman saya yang lain berada di ranking 2 juga tidak lulus, padahal program studi yang diambil sama dengan yang rangking 8 tadi," ujar Fadhil yang menyatakan pasrah dan harus mengikuti SNMPTN jalur ujian tulis dengan mengambil program studi yang sama di USU.
Menurut Fadhil, dirinya benar-benar tidak mengerti tentang sistem penjaringan calon mahasiswa melalui jalur undangan tersebut. "Saya nggak ngerti kok ini bisa terjadi, apakah ada permainan atau ada yang ngurus sehingga bisa lulus, saya nggak tahu," ujarnya pesimis.
Perasaan kecewa juga disampaikan Vina Rahmawati Noor dan Nanda Setiana Devi dari SMAN 3 Medan. "Ya sangat kecewa lah, karena harapan masuk fakultas dan perguruan tinggi negeri yang diinginkan tidak bisa terpenuhi," ujar Vina.
Namun Vina menganggap ini tidak rezeki dan tetap merasa optimis, meskipun beberapa temannya bisa lulus masuk PTN yang diinginkan. "Setelah ini, aku akan terus berusaha untuk ikut SNMPTN ujian tulis, kalau nggak lulus juga ya ikut jalur lokal atau jalur mandiri," ujarnya Vina yang mengambil pilihan Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi di Universitas Padjajaran dan Universitas Diponegoro.
Hal senada diungkapkan Nanda yang merasa kecewa, marah, sedih, dan iri terhadap teman-temannya yang lain bisa lulus melalui jalur undangan tersebut. "Aku kecewa tidak bisa masuk jurusan yang ku inginkan yaitu FK dan FKG USU. Tapi aku mau ikut SNMPTN jalur ujian tulis, mudah-mudahan bisa lulus," harapnya.
Lain halnya yang dialami Indah Jayanti Tampubolon dari SMA St Thomas, dirinya merasa senang dan bangga bisa diterima lulus masuk Program Studi Akuntansi S1 USU melalui jalur undangan tersebut. Pada jalur undangan tersebut, Indah mengambil program studi yang sama di Universitas Padjajaran pada pilihan pertama dan pilihan kedua di USU.
"Keinginanku ingin masuk di Universitas Padjajaran, tapi saat membuka pengumuman di website, ternyata aku lulus di USU. Meski tidak lulus di Unpad, aku merasa senang karena USU adalah keinginan orangtuaku," ujar Indah yang didampingi ayahnya Manahan Tampubolon.http://www.blogger.com/img/blank.gif
Sementara itu, Kepala Humas USU Bisru Hafi saat dikonfirmasi terkait kekecewaan beberapa calon peserta jalur undangan yang tidak lulus, pihaknya menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak semua peserta bisa diterima melalui jalur tersebut, seperti daya tampung program studi yang dipilih di setiap perguruan tinggi tertentu, prestasi siswa dan lainnya.
"Peserta jalur undangan merupakan hasil rekomendasi dari para kepala sekolah yang diseleksi oleh panitia pusat, sedangkan perguruan tinggi hanya menerima peserta yang lulus," ujarnya.
Editor: SASTROY BANGUN
(INDRA WIDYASTUTI/ WASPADA ONLINE)
